Senin, 13 Februari 2017

PELABUHAN HATIKU

 Untuk CINTA yang tak pernah terduga . .
Untuk Hati yang dulunya sering bertanya tanya . .
Siapakah Dia . . ?
Dimanakah akan kulabuhkan hatiku . . .?
Akupun tak tahu. .
kebingungan dan rasa penasaran selalu menghantuiku. .
. .
Dimana, kapan dan siapa . . ?
Aku gelisah, aku harap harap cemas. .
Semuanya tak bisa aku bohongi tentang hati yang merana . .
Merindukan seseorang, mengharapkan seseorang. .
. .
Tapi. .
Semua kecemasan aku hilangkan. .
Semua keraguan aku hilangkan. .
keyakinanku aku tumbuhkan. .
Aku kembali kepada Allah. .
Aku yakin, aku yakin, aku yakin . .
. .
Setiap saat doa kupanjatkan. .
Setiap saat DIA tak kuragukan lagi. .
aku yakin, aku yakin, aku yakin. .
Semua skenario ada padaNYA . .
. .
Semuanya berjalan dan berjalan sebagaimana mestinya yang telah diaturNYA. .
Hingga kesabaranku berbuah manis, .
Hingga harapanku kugapai. .
Hingga semuanya terjawab. .
. .
TerimaKasih ya Allah
Atas Pelabuhan Hatiku yang telah engkau titipkan untukku. .


Minggu, 17 Agustus 2014

RENUNGAN JIWAKU


Ya Tuhan, hidupku ini, jiwaku ini, adalah milik-Mu. Aku serahkan sepenuhnya kepada-Mu. Apapun yang akan terjadi, terjadilah, karena aku sudah berdoa dan berusaha. Jauh dalam batinku, aku melihat diriku yang sejati, diri yang bersyukur, diri yang tenang, diri yang ikhlas. Itulah diriku yang sesungguhnya. Betapa senangnya bisa menjadi diri seperti itu. Setiap rasa sakit, setiap masalah, setiap penderitaan adalah kesempatan paling indah untuk bertemu dengan-Mu, sang penciptaku. Aku bisa menemukan pemelajaran, makna keikhlasan, dan penyerahan. Aku bersyukur bisa benar-benar menyadari hal ini. Aku bersyukur bisa mengerti hal ini ketika mungkin pada saat yang sama jutaan orang lain justru mengeluh, justru menolak kenyataan. Aku bersyukur bahwa aku ternyata Engkau karuniai pengertian dan kesadaran yang suci tentang makna hidup yang sesungguhnya, yaitu penerimaan.
Aku menerima diriku. Aku menerima semua penderitaan yang memang harus terjadi. Aku menerima semua rasa kecewa yang memang harus terjadi. Aku menerima rasa lemah yang memang diizinkan. Itu ternyata semua membawa kemuliaan. Pikiran biasa tidak sanggup memahami hal itu. Hanya hati yang penuh penyerahan dan keikhlasan yang mampu memahami hal itu. Aku bersyukur aku diizinkan termasuk orang yang Engkau karuniai pengertian dan kesadaran ini, sehingga hidupku pada kondisi seperti apa pun tetap bisa bersyukur, tenang, bahkan tetap penuh kebahagiaan. Tampaknya agak mustahil lagi logika biasa, tetapi pada saat ini aku bisa merasakan kedamaian, ketenangan, bebas dari kemelekatan, bebas dari keinginan yang sia-sia, dan bebas dari kemarahan yang tidak perlu terjadi. Terima kasih Tuhan, hatiku tenang.

Dulu rasa syukurku adalah atas semua yang aku miliki, yang aku dapatkan. Dulu rasa syukurku adalah atas apa yang aku nikmati yang berbentuk materi atau kesenangan duniawi. Dulu yang membuatku bersyukur adalah saat aku mencapai sesuatu yang besar, yang membanggakan diriku, yang keren, yang sangat populer. Dulu yang membuatku merasa bersyukur adalah ketika aku mendapat cinta dari orang-orang yang aku harapkan mencintaiku. Dulu aku menganggap semua harapanku yang terwujud adalah keberuntungan dan hal yang membahagiakan. Intinya, dari tidak ada menjadi ada, dari kurang menjadi lebih. Itulah hal-hal yang membuatku bersyukur.

Namun, saat ini aku bisa bersyukur ketika aku sedang sakit, ketika aku sedang menderita. Secara logika kehilangan sesuatu, tetapi aku menumbuhkan kemuliaan. Perasaan ini tidak mudah dirasakan bagi yang tidak berada pada kondisi yang sama. Sekarang aku bersyukur karena aku punya perasaan ini. Ternyata perasaan ini lebih berharga, lebih mulia, lebih tinggi derajatnya dibanding perasaan-perasaan syukurku yang dahulu. Sekarang aku bersyukur bahwa aku menyadari kemuliaan. Ini lebih tinggi nikmatnya dibanding mensyukuri hal-hal yang lalu.

Saat bersyukur pada kondisi tidak enak, menderita, tertekan, atau banyak masalah, dalam diriku timbul kesadaran, pemakluman, ketenangan, dan keserahan diri kepada Yang Mahakuasa. Rasa syukur pada kondisi ini nikmatnya lebih mendalam, tidak dapat benar-benar ada perbandingannya, beda rasanya. Kondisi penderitaan tersebut mengandung kemuliaan yang sulit dilupakan seumur hidup.



ISTIKHARAH CINTA




Rindunya sebuah hati,
Rindunya sebuah cinta,
Cinta yang abadi dan cinta yang kekal kepada ilahi. .
Kini ku menerkah hati untuk menjawab segalanya, bersujud dipertengahan malam meminta dan bertanya-tanya, setiap doa setiap nama yang terucap indah dan berharap akan tertulis dalam sajadah cinta. .
Ketika hati tak bisa menjawab segalanya, ketika itu aku berteman dengan malam yang sunyi dan penuh doa. .
siapakah dia. .?
akankah dia mempertemukanku kepada Ilahi. .?
dapatkah dia membesarkan cintaku kepada ilahi. .?
sanggupkah dia membawaku ketempat indah yang abadi. .?
Setiap alunan tasbih untuk menerkah hati yang tersebunyi, menanti hingga menetapkan pilihan sebagai teman hidup, satu teman setia ketika naluriku telah mengatakannya, meminta petunjuk hingga semua akan terjawab sebuah nama dalam istikharah cintaKu. .

Senin, 21 Oktober 2013

PUISI HABIBI UNTUK AINUN







Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

Selamat jalan, calon bidadari surgaku ….

B.J. Habibie
"RINDU_PPT2"

Sabtu, 19 Oktober 2013

BERALIH

bismillahirrahmanirahim. . .

aku adalah sosok wanita yang selama ini tegar, sabar dan kuat harus mempertahankan sebuah perasaan yang jatuh dalam sebuah harapan yang panjang, harapan itu memberiku banyak cerita, cerita yang konyol dan menyedihkan. . aku pengen marah dengan hal ini tapi aku merasa hal ini salahku. . kenapa tidak ! karena hanya aku yang membuat diriku melakukan hal konyol. . berharap tapi tak pasti. padahal diluar sana masih banyak yang masih berharap. . ketahuilah Allah selalu memberikanmu yang terbaik

inilah awal aku memulai tindakan lagi dan semoga saja berhasil. . Yahh, ini adalah rintangan hati dan pengorbanan perasaan. .
Hmmm.. lagi lagi GALAU,, GALAU . . .? yahh,, GALAU. . yang kuanggap sudah membusuk dan berulat di fikiranku, kenapa tidak ! tiap kali sedih GALAU, kecewa pasti GALAU, putus GALAU, berharap GALAU,, . . yaa Ammppunnnnnnnnnnn
andai GALAU itu seperti butiran debu pasti terjatuh dan tak bisa bangkit lagi (eehh,,, meleset -__-)
Hari ini, Bulan ini, Tanggal ini, aku tercatat sebagai pemenang anti GALAU (asyiknyaa) karena telah bertekat untuk move on dan beralih. . .hmhmhm nekad juga yahh.. ckckck

rasanya perasaan ini tak sepaham kemarin, derajatnya untuk memberi hati sudah menurun hingga 85%,, yahh aku merasa legah. . . dan aku harus mempertahankannya

kali ini aku harus melakukan yang memang harus aku lakukan, menjahui sesuatu yang tak pantas aku lakukan, dan aku yakin aku pasti bisa. .
melihat hal itu, tentang itu, rasanya muak. .tidak ada sedikitpun lagi yang harus ku lakukan, aku hanya butuh kesadaran dirimu jika tidak aku tidak masalah . . tapi jangan bawabawa aku lagi di duniaMu yang tak pantasnya aku miliki, belum memiliki tujuan pasti. . aku masih punya perasaan dan semuanya juga sama sepertiku. . samasama manusia biasa yang memiliki perasaan yang mesti dijaga.

tidak ada salahnya kamu melakukan hal itu karena kamu pasti menganggapnya benar,, . .
yahh, memang benar dimatamu, tapi dimata orang-orang yang jatuh di lubang yang sama meskipun dangkal tapi berduri tetap saja terasa sakit oleh tusukan duri itu. .

tidak ada salahnya aku menghilang dari kehidupanmu, tidak ada salahnya aku menjauh dan beralih. . .
karena kuyakin diluar sana masih banyak yang menemanimu, masih banyak yang peduli kamu, masih banyak yang menginginkanmu, seperti halnya apa yang saya lakukan dihari kemarin tapi kali ini tidak lagi. . .

ohya,, anggap saja kita sudah memiliki jalan masing-masing, dan kebahagian masing-masing. . mungkin kecewa dan sakit sich. . tapi inilah yang akan aku lakukan. .
semoga suatu saat saat kita jumpa kembalii dan tidak akan merasakan kecewa karena ulahmu lagi :)

SULFI FAIDAH

Kamis, 17 Oktober 2013

ISTIQFAR DALAM KESEDIHAN

Istiqfar dalam kesedihan . .
Melihat kata-kata tulus itu. .
Melihat kata-kata indah itu. .
Serasa kesabaranku dalam berharap telah dihantam olek ombak, petir, bahkan angin topan. .
Aku bahkan akan tersingkirkan. .


Rabu, 16 Oktober 2013

SEPERTI BIASANYA

AKU MASIH SEPERTI BIASANYA. .
Yang masih berharap meskipun tak ada sebuah hubungan yang pasti tapi perasaan ini tetap saja masih bertahan. .
Yang selalu memaafkan disetiap kesalahan ang membuatku kecewa. .
Yang selalu peduli dan selalu mengkawatiranmu. .
Yang selalu mendo'akanMu. .
dan selalu merindukanMu. .