It is BRONDONG LOVER
Brondong salah satu tipe yang Ely sukai. So' katanya brondong itu lebih mampu menghargai perasaannya dibanding seusianya atau yang lebih tua dari umurnya. Ely yang memang terkadang tak suka sifat kekanak-kanakan, tapi Ely punya kemampuan menyeimbangkan hal itu dan membuat brodongnya lebih dewasa.
Dari dulu Ely memang lebih suka dengan yang brondongan karena katanya lebih suka nyakitin perasaan Ely kalau suka dengan atasan umurnya.
suatu hari, percakapan Ely dengan temannya bernama nia ketika di area cafe kampus
" Ly lo' tuh ngga pantas pacaran dengan brodong, lo' cantik, manis, baik, banyak tuh senior-senior yang suka sama lo " begitulah ucapan yang keluar dari mulut nia
" Emang salah iah klo gue suka sama cowok brondong, itu kan tipe gue" jawabnya dengan sinis
" Tapi Ly lihat tuh brondong lo', ke anak-anak.kan ngga ada serunya" nyahutnya balik
" Kalau cuman itu yang nyangkut di hati gue, mau di apain ? masa gue buang-buang ghitu ajh perasaan gue" kata Ely dengan santainya " Lagian brondong gue lebih mampu buat gue senang, ngehargain gue, dan ngga nyakitin" lanjutnya
" Ya terserah lo' ajh dehh,, yang penting gue cuman nasehatin ajh" ucap nia dengan tegasnya
" Bukan nasehatin tuh namanya, kamu malu ajh kan punya teman yang pacarnya yang brondongan kaya gue" sambil memang sinis nia
"Bukan ghitu Ly tapi tuh, lihat tuh cowok-cowok yang pada kepengen ma kamu. . Sedikit-sedikit aku yang jadi korbannya untuk menyampaikan salam mereka ke lo, tanpa mereka tau kalau lo' pacaran dengan jenior lo' sendiri, bisa-bisa hancur dehh brondong lo' kalau mereka tau" sambil melihat segerombolang senior-senior cowok di parkiran
"Ngga usah peduli mereka deh, biarin ajh" jawab dengan santainya "ngga bakalan berani kok mereka menghancurkan hubungan gue" lanjutnya
"semoga ajh" sahut nia
percakapan itu tak lama Ely dan temannya itu bisa dibilang sahabatnya meninggalkan area cafe dan kembali ke kelas untuk melanjutkan kuliahnya dijalan menuju kelas Ely berpapasan dengan Andy sang brondongnya, Ely menghentikan langkahnya dan mengajak Andy untuk berbicara sejenak.
"Ely gue ke kelas duluan iah, waspada ajh lo " ucap nia
" iah iah " sahutnya
Ely yang duduk berdua-duaan disamping kampus depan klinik, dengan mengosongkan satu kursi diantara mereka agar orang-orang yang lewat dihadapan mereka mengira bahwa mereka tak ada apa-apanya bukan cuman itu Ely juga mewaspadai senior-senior yang menyukainya takut dengan apa yang dikatakan Nia tadi ada benarnya.
"Kok kamu jauh amat duduknya dari aku " tatapnya ke wajah Ely
"Aku takut An" sambil menundukkan kepalanya
"Taku atau malu punya pacar brondong kayak aku" dengan wajah yang sedikit kecewa
"Bener aku takut, takut dengan senior-senior yang suka sama aku dan tiba-tiba kamu jadi korbannya dihajar atau apalah" ucapnya dengan begitu serius
"hahaha.." sambil tertawa terbahak-bahak "kamu ini Ly mikirnya aneh-aneh juga" sambil memindahkan tubuhnya dan duduk disamping Ely sambil mengusap-usap kepala Ely "ngga usah takut, aku ajh ngga takut" lanjutnya
"Yehh,, dibilangin malah ketawa, iah udah aku ke ruangan dulu dari tadi dosen udah ada " ucapnya dengan perasaan tenang " entar pulangnya barengan iah" dengan melemparkan senyum manisnya itu
"iah sayang. .aku tunggu iah " jawabnya dengan suara lembut
Tak lama perbincangan Andy dan Ely usai, Ely pun kembali ke kelas.
Sesampai dikelas Nia langsung menyapa Ely.
"lama banget lo'. " ucap nia dengan suara yang berbisik
"Masa' sich ? perasaan ngga lama amat kok" sahutnya balik
"mang ngomongin apaan ?
"Kepengen pulang bareng ajh " sambil mengeliarkan buku dan pulpennya dari dalam tas
"Ohh.." ucap nia dengan singkat
Tak lama proses belajar mengajar berlangsung. Tiba-tiba seseorang dari kaca pintu kelas memanggilku. Dan aku meminta izi kepada dosen untuk sejenak keluar"
"Ely, andry diluar brantem " sahut salah satu teman Andy
"Ah? yang bener " jawabnya dengan kaget
"Iah cepetan, ikut gue . ."
"Iah iah "
Dengan terburu-buru Ely memanggil Nia untuk keluar. Nia pun keluar dari kelas. Ely yang sempat nyahut Nia dan langsuhnng berlari ke lapangan basket belakang kampus tempat dimana Andy bertengkar dan Nia pun mengikutinya.
Tiba di lapangan basket Ely terdiam dan terlihat kaget dengan apa yang dia lihat itu, Nia yang tiba-tiba dari belakang mengagetkan si Ely tapi tak mumpang. Ely terpaku melihat melihat Andy yang dia anggap brondongnya tersebut mampu mengalahkan senior-senior dengan satu lawan banyak. Nia pun ikut bersorak-sorak seperti lainnya memberikan support tetapi Ely menyurunya diam.
Ely yang tiba-tiba memasuki area lapangan dan
"Hentiiiiiiiikkkkkkkkkaaannnnn........." Teriak Ely dan sambil menarik tangan Andy keluar dari permainan
"Gue ngga suka ngeliat kamu taruhan seperti it, ngga suka liat kamu sok jagoan melawan senior-senor itu" ucap Ely dengan emosinya
"Tapi Ly sebenarnya aku ngga mau, mereka ajh yang maksa aku dan malah mereka narik aku kelapangan untuk bertanding" jawabnya dengan wajah yang kusam dan di penuhi keringat
"Lain kali aku ngga mau liat kamu kayak gitu lagi" ucap Ely dengan tegas
"Iah iah deh,, aku janji " sambil saling menatap dan wajah Andy yang meyakinkan
Ely kembali keruangan mengambil tasnya karena mata kuliahnya sudah tak ada lagi, Ely dan Andy pun bulang barengang.
***
Pukul 08.30 Ely kekampus dengan naik angkutan umum, digerbang Ely dan Nia berpapasan
"Hei Ely, mana jagoan lo' ?" tanyanya dengan wajah yang masih cerah
"Apa-apaan sih lo' " jawab Ely dengan wajah manisnya
"Ternyata Andy itu bukan brondong lo' yang ganteng tapi ternyata jagoan lo' juga, ngga nyangka gue" sahut Nia dengan bangganya
"Yehh, tumben lo' bangga ghitu ngga kayak kemaren-kemaren yang protes melulu ke gue punya pacar brondong" ucap Ely
"Hehe.." sedikit cengingir "itu kan kemari sekarang ngga lagi" sambil menuju ruangan
Setelah kejadian itu senior-senior ngga berani lagi ganggu hubungan mereka, meskipun senior-senior tersebeut masih mendendam rasa kagum yang dimiliki oleh Ely. Dan Ely tak lagi takut dengan mereka si senior sewot.
***
Satu bulan, dua bulan, tiga bulan bahkan bertahun-tahun hubungan Ely dan Andy bertahan. Ely yang menemukan cintanya yang ada pada brondongnya tak sia-sia. Dan Nia pun ikut pengen punya brondong juga dan akhirnya menemukanna.
Brondong itu tak selamanya sifatnya ke kanak-kanakan dan tak selamanya lemah dibanding yang lebih tua, umur itu tak memangdang kedewasaan seseorang.
Klo lo' suka brondong mending pilih itu aja daripada lo' pilih yang lebih tua dari lo', terus ngatur-ngatur lo dan nyakitin lo'. Inget iah " Cinta Itu Tak Mandang Umur" :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar